Jumat, 08 Maret 2019

MADE SUDANA, SP


PEMANGKASAN PADA TANAMAN KAKAO 

Oleh  :  MADE SUDANA, SP
BPP Kec. Tana Lili Kab. Luwu Utara  Prov. Sulawesi Selatan


A.      PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan penting yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap produksi kakao dari budidaya tanaman kakao yang kurang/belum diterapkan oleh petani adalah pemangkasan.
Berdasarkan hasil observasi petugas Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Luwu Utara menemukan bahwa sebagian besar areal tanaman kakao tidak dilakukan pemangkasan dan sebagian telah dipangkas tetapi belum sesuai Teknis Pemangkasan yang benar. Akibatnya tajuk tanaman tinggi, daun sangat lebat sehingga sinar matahari tidak dapat merata kedalam tajuk tanaman. Kondisi demikian tidak mendukung peningkatan produksi untuk mencapai produksi sampai 2 – 3 ton/ha/tahun.

Sifat Tanaman Kakao
Tanaman kakao merupakan tergolong tanaman yang memiliki berbagai macam sifat yang cukup spesifik dan memiliki pengaruh terhadap produksi, sifat-sifat tersebut antara lain :
1.    Tanaman kakao tergolong tanaman C3 yang memiliki daya fotosintesis dan translokasi assimilat yang relatif rendah sehingga tanaman kakao yang terlalu rimbun akan mengakibatkan keguguran bunga dan buah yang cukup tinggi.
Keguguran  bunga/buah muda pada tanaman kakao yang rimbun diakibatkan karena terjadinya persaingan penyerapan hasil assimilat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis oleh tanaman kakao tersebut.
2.    Tanaman kakao tergolong tanaman Caulifloris yang berarti bunga/buahnya keluar dari batang/cabang utama. Karena adanya sifat inilah maka tanaman kakao hanya membutuhkan ranting/cabang dan daun dalam jumlah tertentu saja untuk dapat berproduksi maksimal., meskipun belum ada penelitian yang dapat menentukan jumlah daun yang efektif untuk pembentukan bunga/buah optimum, tapi yang dapat menjadi indikator adalah apabila sinar matahari (bunga-bunga cahaya) telah masuk secara merata dalam tajuk tanaman maka pemangkasan dinyatakan telah berhasil.
3.    Tanaman kakao merupakan tanaman yang memiliki proses pembentukan daun muda (flush) tergolong cepat yakni 5 – 6 kali setiap tahun; setiap flush bisa mencapai 10 helai daun. Sifat tersebut menyebabkan tanaman kakao cepat menjadi rimbun.
Dengan demikian apabila tidak dilakukan pemangkasan maka akan dapat memberikan efek yang dapat merugikan pada tanaman kakao.
Efek Yang Dapat di Timbulkan Tan. Kakao Tanpa Pemangkasan
1.    Meningkatnya kelembaban dibawah tajuk sehingga berpengaruh terhadap perkembangan berbagai hama dan mikro organisme penyebab penyakit.
2.    Mengurangi aktivitas fotosintesis terutama untuk pembentukan bunga dan buah.
3.    Pengaruh pemupukan kurang nampak terhadap pembentukan bunga dan buah bahkan justru menambah rimbunnya tajuk.
Kondisi tersebut akan menekan pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buah, akibat terjadinya persaingan pengambilan assimilat (hasil fotosintesis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun cenderung lebih kuat menyerap hasil fotosintesis dibanding bunga dan buah.

4.
    Sirkulasi udara kurang baik yang mengakibatkan proses penyerbukan bunga menurun.
5.    Menganggu kegiatan budidaya lain, seperti panen, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama/penyakit, dll.
Dengan berbagai efek dari tidak dilakukannya pemangkasan maka dapat disimpulkan bahwa tanaman kakao di Kab. Sinjai sesuai kondisi alamnya mutlak harus dilakukan, dalam upaya meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman kakao.
B.   Pengertian Pemangkasan
Pemangkasan adalah kegiatan pemotongan atau pembuangan bagian tanaman yang berupa cabang, ranting dan daun. Pemangkasan merupakan bagian dari budidaya tanaman kakao karena dapat berpengaruh terhadap produksi.

C.   Tujuan Pemangkasan
1.      Memebntuk kerangka dasar (frame) tanaman kakao yang tegap, agar kuat menyanggah cabang, ranting dan daun sehingga pertumbuhan tanaman seimbang.
2.      Mengatur sinar matahari agar sampai ketajuk bagian dalam secara merata, sehingga daun lebih produktif dalam berfotosintesis.
3.      Meningkatkan kemampuan tanaman menghasilkan bunga dan buah.
4.      Mendorong tanaman membentuk daun baru yang kemampuannya menghasilkan assimilat lebih tinggi.
5.      Membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki.
6.      Mengurangi resiko serangan hama penyakit.
7.      Memudahkan perlakuan terhadap tanaman; Misalnya penyemprotan, panen, dll).

D.     Jenis – Jenis Pemangkasan
Pemangkasan tanaman kakao terdiri dari berbagai jenis yaitu berdasarkan fase tanaman, intensitas pangkasan dan tujuan pemangkasan.
Pemangkasan berdasarkan fase tanaman dibagi menjadi:
1.    Pemangkasan Fase Muda
2.    Pemangkasan Fase Remaja
3.    Pemangkasan Fase Dewasa (Tanaman Mengahsilkan)
Pemangkasan berdasarkan intensitas pangkasan dibagi menjadi :
1.    Pemangkasan Berat
2.    Pemangkasan Ringan
3.    Pemangkasan Sedang
Pemangkasan yang umum dilakukan yaitu pemangkasan berdasarkan tujuan pangkasan  walaupun pada dasarnya jenis-jenis pemangkasan berkaitan antara satu dengan yang lainnya; pemangkasan ini dibagi menjadi :
1.    Pemangkasan Bentuk
2.    Pemangkasan Pemeliharaan
3.    Pemangkasan Produksi
Dan adapun alat yang digunankan pada setiap jenis pemangkasan apapun pada dasarnya hampir sama tergantung pada kondisi tanaman yang akan dipangkas, alat tersebut diantaranya yaitu : Gunting Galah, Gunting Pangkas, Gergaji Pangkas,dll

1.    PEMANGKASAN BENTUK
Tujuan pemangkasan ini adalah untuk memperoleh kerangka batang tanaman yang baik,agar pertumbuhan selanjutnya akan menjadi tegap,kuat menyanggah cabang,ranting daun sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman seimbang dan dapat mendukung pertumbuhan generatif yang lebih produktif.
Waktu Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman masih muda yaitu sekitar 18 – 24 bulan dan tanaman telah membentuk percabangan (jorquet).
Cara Pelaksanaan; Cabang primer yang lebih dari 3 cabang dikurangi hingga menjadi 3 cabang. Cabang yang disimpan adalah cabang-cabang yang tumbuhnya sehat dan kuat, dengan jarak antara cabang merata (simetris) dan mengarah keatas membentuk sudut -+60 derajat. Jika arah cabang cenderung tegak lurus terhadap batang sebaiknya cabang primer tersebut diikat satu sama lain dengan tali dan diarahkan keatas agar bentuk tanaman menjadi lebih tegap.

2.    PEMANGKASAN PEMELIHARAAN
Tujuan pemangkasan ini adalah untuk memelihara dan mempertahankan kerangka tanaman yang diperoleh setelah pemangkasan bentuk.
Waktu pemangkasan dilakukan setiap saat yaitu setelah cabang utama panjangnya -+ 60 cm dari jorquet.
Cara Pelaksanaan;Obyek pangkasan pemeliharaan adlah cabang-cabang sekunder dan tunas air.pada tahap awal kita membuang semua cabang sekunder yang tumbuh pada jarak -+60 cm dari titik percabangan (jorquet). Selanjutnya secara bertahap cabang sekunder berikutnya dijarangkan dengan membuang sebagian cabang sekunder yang pertumbuhannya kurang baik dan rapat. Diupayakan agar letak cabang sekunder berselang-seling (zig-zag). Perlu diperhatikan bahwa  titikpercabangan (jorquet) harus terhindar sinar matahari langsung karena hal tersebut dapat merusak jorquet.

3.    PEMENGKASAN PRODUKSI
Tujuan pemangkasan ini adalah untuk meningkatkan produktifitas daun kakao dalam membentuk assimilat, sehingga meningkatkan pula kemampuan tanaman untuk membentuk bunga dan buah, manfaat lain adalah mengurangi resiko serangan hama / penyakit.
Waktu pemangkasan dilakukan pada saat tanaman telah berproduksi. Pada kondisi demikian tajuk tanaman sudah bertemu satu sama sama lain dan daun sudah semakin rimbun , sehingga cahaya matahari sudah sulit menembus tajuk., pada kondisi seperti inilah sangat dibutuhkan pemangkasan. Mengenai intensitas dan interval pemangkasan diesuaikan dengan kondisi tanaman.

Cara Pelaksanaan
Obyek pangkasan produksi adalah daun melalui pemotongan cabang atau ranting seperti :
a.       Daun-daun yang sangat terlindung
b.      Ranting yang kurang bagus tumbuhnya
c.       Cabang-cabang kecil yang mengarah kedalam tajuk
d.      Cabang-cabang yang menggantung
e.       Cabang-cabang yang rusak atau patah
f.       Cabang-cabang lain yang tidak dikehendaki serta tunas air.
Interval pemangkasan disesuaikan dengan kondisi tanaman, dianjurkan agar pemangkasan dilakukakn sesering mungkin akan tetapi dengan intensitas ringan jadi pada prinsipnya pemangkasan dilakukan secara rutin. Kakao membutuhkan kondisi tajuk tertentu untuk memberikan produksi yang optimum. Namun demikian memang belum ada standar mengenai intensitas pangkasan karena hal ini sangat tergantung pada kondisi tanaman dan agroklimatnya. Tetapi pada umumnya peneliti/praktisi memberikan suatu kriteria yang sifatnya kualitatif yakni apabila proyeksi cahaya (bunga-bunga cahaya) sudah tersebar merata dibawa tajuk maka pemangkasan sudah dianggap baik dengan catatan tajuk tidak boleh terbuka.