Kamis, 22 Maret 2018

MADE SUDANA, SP


CARA PEMBUATAN PESTISIDA NABATI
PESTISIDA NABATI

MACAM – MACAM PESTISIDA NABATI/ALAMI DAN CARA PEMBUATANNYA

Pestisida nabati adalah ramuan alami pembasmi hama yang bahan-bahan aktifnya berasal dari alam seperti ekstrak tanaman tertentu yang sudah diketahui efek positifnya dalam membasmi hama tertentu. Pestisida nabati mulai diminati oleh petani, mengingat semakin tingginya harga pestisida kimiawi. Selain itu, gerakan go-organic yang terus digaungkan menarik minat petani, praktisi dan akademisi pertanian untuk menemukan berbagai ramuan alami yang efektif mengusir hama.
Pestisida nabati adalah solusi terbaik untuk membasmi hama secara mudah dan murah. Selain karena harganya murah, pestisida alami juga aman bagi keselamatan lingkungan (ekosistem). Ramuan pestisida nabati bisa dibuat sendiri oleh petani dengan teknologi yang sangat sederhana. Sangat memungkinkan untuk dikerjakan secara perorangan, kelompok ataupun dalam skala usaha tertentu. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk mengolah pestisida nabati diantaranya dengan teknik merendam, mengekstrak dan ataupun merebus bagian tertentu dari tanaman yang memiliki efek mengusir hama.
Kelebihan Pestisida Nabati
Pestisida nabati semakin diminati karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pestisida sintetis atau kimiawi. Beberapa keunggulan pestisida nabati diantaranya yaitu:
·  Teknologi pembuatannya lebih mudah dan murah, sehingga memungkinkan untuk dibuat sendiri         dalam skala rumah tangga.
·  Pestisida nabati tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun terhadap makhluk hidup,     sehingga, relatif aman untuk digunakan.
· Tidak beresiko menimbulkan keracunan pada tanaman, sehingga, tanaman yang diaplikasikan             pestisida nabati jauh lebih sehat dan aman dari pencemaran zat kimia berbahaya.
· Tidak menimbulkan resistensi (kekebalan) pada hama. Dalam artian pestisida nabati aman bagi           keseimbangan ekosistem.
·  Hasil petanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari residu pestisida kimiawi.

Kelemahan Pestisida Nabati
Di samping itu, pestisida nabati juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
·  Daya kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam jangka waktu yang cepat.
·  Pada umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi hanya bersifat mengusir dan       menyebabkan hama menjadi tidak berminat mendekati tanaman budidaya.
·  Mudah rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari.
·  Daya simpan relatif pendek, artinya pestisida nabati harus segera digunakan setelah proses                  produksi. Hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi petani untuk mendapatkan pestisida nabati instan ataupun untuk memproduksi pestisida nabati untuk tujuan komersil.
·  Perlu dilakukan penyemprotan yang berulang-ulang. Hal ini dari sisi ekonomi tentu saja tidak efektif dan efisien.

Prinsip Kerja Pestisida Nabati
Dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, pestisida nabati menjalankan prinsip kerja yang unik dan spesifik. Prinsip kerja pestisida nabati ada tiga yaitu menghambat, merusak dan menolak. Hal ini akan tampak pada cara kerja pestisida nabati dalam melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit.
Cara kerja pengendaliannya bisa melalui perpaduan beberapa cara ataupun cara tunggal. Berikut adalah beberapa mekanisme kerja pestisida nabati dalam melindungi tanaman dari organisme pengganggu:
·            Menghambat proses reproduksi serangga hama, khususnya serangga betina.
·            Mengurangi nafsu makan.
·            Menolak makan
·            Merusak perkembangan telur, larva dan pupa, sehingga perkembangbiakan serangga hama
        dapat dihambat.
·            Menghambat pergantian kulit
Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati
JENIS TUMBUHAN
BAGIAN TUMBUHAN
HAMA PENYAKIT
YANG DIKENDALIKAN
Bawang putih
Jeringau
Paitan
Tembakau
Sirsak
Serai
Mimba
Mindi
Lengkuas
Gadung
Kunyit
Bawang merah
Cabai merah
Cengkih
Umbi
Rimpang
Seluruh tanaman
Daun
Daun
Daun
Daun dan biji
Daun dan biji
Umbi
Umbi
Rimpang
Umbi
Buah
Daun, bunga, tangkai bunga
Berbagai jenis wereng dan penyakit karena jamur
Berbagai jenis wereng
Berbagai jenis wereng
Berbagai jenis wereng
Berbagai jenis wereng
Walangsangit, ganjur, dan penggerek batang
Walangsangit, ganjur, dan penggerek batang
Walangsangit, ganjur, dan penggerek batang
Walangsangit, ganjur, dan penggerek batang
Tikus
Berbagai penyakit karena jamur
Berbagai penyakit karena jamur
Berbagai penyakit karena jamur
Berbagai penyakit karena jamur

Patah tulang
Tefrosia
Sembung
Babadotan
Lempuyang Gajah
Lempuyang emprit
Salam
Melaleuka
Kecubung
Bitung
Piretrum
Bengkuang
Legundi
Nilam
Saga
Senggugu
Tuba
Kipahit
Kembang sungsang
Bratawali
Sarikaya
Daun
Daun
Daun
Daun, bunga, batang, akar
Rimpang
Rimpang
Daun
Daun
Daun
Biji
Bunga
Biji
Daun
Daun
Biji
Daun
Akar
Daun
Akar
Batang
Biji
Molukisida
Molukisida
Molukisida
Insektisida
Insektisida
Insektisida
Perangsang tumbuh
Pemikat
Nontoksik
Insektisida
Insektisida
Insektisida
Insektisida
Insektisida
Insktisida
Nontoksik
Racun ikan, moluskisida, insektisida
Penolak
Non toksik
Insektisida
Insektisida


Konsep pertanian ramah lingkungan adalah konsep pertanian yang mengedepankan keamanan seluruh komponen yang ada pada lingkungan ekosistem dimana pertanian ramah lingkungan mengutamakan  tanaman maupun lingkungan serta dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahan yang relatif murah dan peralatan yang relatif sederhana tanpa meninggalkan dampak yang negatif bagi lingkungan.
Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana.
Adapun Tata Cara Pembuatan Pestisida Nabati adalah sebagai Berikut :

1. Pestisida Nabati “Daun Pepaya”
Daun pepaya mengandung bahan aktif  “Papain”,  sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.
Cara Pembuatannya:
– 1 kg daun pepaya segar di rajang
–  Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan minyak tanah, 30 gr detergen, diamkan semalam.
– Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
– Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
2.  Pestisida Nabati  “Biji Jarak”
Biji Jarak mengandung “Reisin dan Alkaloit” ,  efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ),  Juga efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).
Cara Pembuatannya:
–  Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.
–  Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.
–  Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.
3. Pestisida Nabati ” Daun Sirsak ”
Daun sirsak mengandung bahan aktif  “Annonain dan Resin “.  Efektif untuk mengendalikan hama ” Trip ”
Cara Pembuatan :
– Tumbuk halus 50 – 100 lembar daun sirsak.
– Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.
– Saring dengan kain halus
– Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 – 15 liter air
–  Siap disemprotkan ke tanaman.
4.  Pestisida Nabati ” Daun Sirsak  dan Jeringau ”
Rimpang jeringau mengandung ” Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol “.
Efektif untuk mengendalikan ” hama wereng coklat “.
Cara Pembuatan:
– Tumbuk  halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.
– Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.
– Saring dengan kain halus.
– Encerkan 1 liter pestisida dengan 50 - 60 liter air
– siap di semprotkan ke tanaman.
5.  Pestisida Nabati ” Pacar Cina ”
Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin,  dan tanin.  Efektif untuk mengendalikan ” Hama ulat “.
Cara Pembuatan:
– Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air, tambah 1 gr detergen  kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk  agar menjadi larutan.
– saring dengan  kain halus.
– siap disemprotkan ke tanaman.
6.  Pestisida Nabati ” Rendaman Daun Tembakau ”
Daun tembakau mengandung  nikotin.  Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
– Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.
– Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.
–  Siap disemprotkan ke tanaman.
7.  Pestisida Nabati ” Daun Sirih Hutan ”
Daun sirih hutan mengandung ” fenol dan kavokol “. Efektif untuk hama penghisap.
Cara Pembuatan:
– Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.
– Tambahkan air 8 – 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.
– Saring dengan kain halus
– Siap disemprotkan ke tanaman.
8.  Pestisida Nabati ” Umbi Gadung ”
Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
– Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.
– Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.
9.  Pestisida Nabati ” Daun Mimba ”
Daun mimba mengandung  Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol.  Efektif  mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.
Cara pembuatan
a. Dengan ” Biji Mimba ”
–  Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba
–  Rendam dalam 10 liter air semalam
–  Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.
b. Dengan ” Daun Mimba ”
–  Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.
– Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.
c. Untuk mengendalikan ” nematoda puru akar ” pada tanaman tembakau lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.
d. Untuk mengendalikan ” Jamur Fusarium dan Sclerotium “. sebanyak 2 -6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter.  Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.
10.  Pestisida Nabati ” Srikaya dan Nona Seberang ”
Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin.  Efektif  untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.
Cara Pembuatan
– Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang
– Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.
11.  Pestisida Nabati ”  Daun Gamal ”
Daun gamal mengandung Tanin.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida.  Penggunaan nya harus hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati panen.

12.  Pestisida  Nabati ” Daun Mimba dan Umbi Gadung “.
Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan
– Tumbuk halus 1 kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring  dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.
13.  Pestisida Nabati “Serbuk Bunga Piretrum ”
Serbuk bunga piretrum mengandung bahan “Piretrin “. Efektif untuk mengendalikan ulat.
Cara Pembuatan
– Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air
– tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman.
SELAMATAT MENCOBA...... SUKSES PETANI ..... SEJAHTERA INDONESIA